Pasar Prospektif Bisnis Aquascape
Menurut survey, aquascaping (memelihara ikan dan tanaman di aquarium) adalah hobi kedua yang paling banyak diminati di dunia setelah fotografi. Saat ini di seluruh dunia tersebar jutaan aquarium dan jumlahnya terus bertambah. Fakta ini menunjukkan ada sebuah pasar yang sangat potensial untuk digarap. Adi Waluyo
Indonesia yang beriklim tropis dan tanahnya subur sudah sejak tahun 1950-an menjual tanaman air untuk aquarium air tawar. Namun para hobiis saat itu selalu kecewa karena tanaman-tanaman tersebut tidak dapat hidup lama di dalam aquarium.
Pada awal tahun 1997, perusahaan Aquarista di Jakarta mulai memperkenalkan teknologi peralatan Aquarium seperti peralatan CO2, pupuk aquarium, pasir, dan lampu yang tepat. Teknologi yang berasal dari Jerman ini berhasil membawa hobi ini ke tingkat yang lebih tinggi. Tanaman air dapat tumbuh segar dan subur di dalam aquarium sehingga tercipta sebuah miniatur ekosistem. Sejak saat itu fokus aquarium air tawar di Indonesia berubah drastis. Dari yang sebelumnya fokus ke ikan hias, kini beralih ke aquarium hijau tanaman air.
Hendro, Redaktur Pelaksana Majalah d’FishesInternet juga turut membantu penyebaran hobi yang sudah ada sejak zaman Mesir kuno ini. ”Aquascape mulai masuk Indonesia sejak internet bukan hal yang baru bagi masyarakat, yaitu sekitar tahun 90-an. Sekarang ini sedang puncak-puncaknya. Penggemar terus bertambah,” Hendro, Redaktur Pelaksana Majalah d’Fishes.
Ada tiga jenis usaha yang bisa digarap dari hobi ini. Pertama, jasa set up aquascape, yaitu menjual produk jadi mulai dari desain, pemilihan jenis tanaman dan ikannya, sampai pemasangan di aquarium. Yang kedua adalah budidaya ikan dan tanamannya. Ketiga adalah dengan menjual ikan, tanaman, peralatan, dan pakan. Istilah kerennya Fishery dan Nursery.
Sebagian besar peminat aquascape berada di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Mereka adalah negara dengan 4 musim. Sembilan bulan dingin 3 bulan panas. Padahal untuk budidaya tanaman aquarium perlu suhu yang stabil sepanjang tahun. ”Tanaman luar negeri separuhnya dari Indonesia. Nursery paling terkenal di dunia, Tropica, di Denmark, mendapat pasokannya dari Indonesia. Mereka membeli di petani hanya 10 rupiah. Beberapa bulan merawat kemudian bisa menjual dengan harga sampai 5 – 8 euro per pot. Bisnis tanaman aquarium ini memang seharusnya diarahkan ke ekspor,” papar Hendro.
Ulasan selengkapnya dapat dibaca di Majalah Pengusaha edisi 88/ November 2008.
Posting Komentar